Minggu, 18 November 2012

BUDIDAYA TANAMAN KEMBANG KOL& BROKOLI

BUDIDAYA TANAMAN  KEMBANG KOL & BROKOLI
Mengenali Tanaman Kembang Kol dan Brokoli.
Brokoli dan Kembang Kol adalah tanaman sayuran yang termasuk dalam suku kubis-kubisan atau Brassicaceae. Bagian dari kedua sayuran ini yang dimakan adalah kepala bunga, yang berwarna hijau adalah brokoli dan berwarna putih adalah kembang kol. Teksturnya tersusun rapat seperti cabang pohon dengan batang tebal. Sebagian besar kepala bunga tersebut dikelilingi dedaunan.

Kembang Kol (Brassicaceae oleracea var. Botrytis)

Brokoli  (Brassicaceae oleracea var. Cymosa)



Syarat Tumbuh.
Karena Kembang Kol dan Brocoli masih satu family, maka syarat tumbuh untuk kedua tanaman tersebut juga sama. Lahan yang cocok untuk kehidupan broccoli  dan kembang kol adalah daerah yang terletak pada ketinggian sekitar 1.000-2.000 m dpl. Sedangkan tekstur tanah yang dikehendaki adalah tanah liat berpasir dan banyak mengandung bahan organik. Curah hujan harus berkisar antara 1.000-1.500 cm per tahun dan harus merata sepanjang tahun. Pada umumnya broccoli menyukai iklim yang dingin atau sejuk. Namun, ada beberapa varietas yang tahan pada iklim panas meskipun kuntum bunganya membuka lebih awal dibandingkan varietas yang ditanam di daerah beriklim sejuk. Oleh karena itu, kepala bunga varietas iklim panas cepat menjadi tidak kompak  atau terpisah-pisah.

Pedoman Budidaya.
Benih harus disemaikan dulu sebelum ditanam di lahan yang tetap. Lahan persemaian dibentuk bedengan dengan lebar sekitar 1 m dan panjang 3 m. Selanjutnya bedengan diberi campuran pupuk kandang dan tanah dengan perbandingan 1:2. Di dalam bedengan itu dibuatkan baris-baris alur dengan jarak antaralur 5 cm dan kedalamannya sekitar 1,5-2 cm. Benih yang akan disemai direndam dulu dalam air yang bersuhu 50°C selama 15 menit, kemudian diangin-anginkan. Sebelum ditanam, benih diberi fungisida Orthocide atau Dithane M-45.  Dua hari setelah disemai, tanaman akan mulai tampak di atas permukaan tanah. Setelah berumur sekitar 5 sampai 10 hari, bibit dapat dipindahkan ke dalam bumbungan berupa daun kelapa. Media dalam bumbungan terdiri dari campuran pupuk kandang dan tanah dengan perbandingan 1:1. Sebelum dibumbung harus dilakukan pemilihan bibit yang baik dan sehat. Selain itu, harus dilakukan pula pencegahan penyakit dengan cara bibit yang terpilih dicelupkan ke dalam larutan Agrimycin 1,2 g/1 air serta dipupuk dengan pupuk majemuk NPK 1 atau 2 hari sebelum dibumbung. Sehari setelah dibumbung, bibit disiram dengan pupuk NPK cair 40 g/I air selama seminggu. Selain itu, diberikan pula pupuk daun sebanyak 1 g/1 air, CaCl2, MgS04, dan KN03 dengan konsentrasi 0,5 g/l air dengan selang waktu seminggu sekali. Untuk melindungi tanaman, diberikan pula Dithane 1,5 g/l air dan Basudin 1 cc/l air seminggu sekali. Bibit berada di bumbungan sekitar tiga minggu, kemudian baru bisa dipindahkan ke lahan penanaman tetap. Penanaman Bibit broccoli ditanam dengan jarak tanam 70 x 50 cm pada lubang tanam berdiameter 25 cm dan sedalam kurang lebih 10 cm. Sebelum penanaman, tanah harus diolah dulu. Dan, untuk mencukupi kebutuhan bahan organik, sebaiknya pengolahan tanah dibarengi dengan pemberian pupuk kandang/kompos sebanyak kurang lebih 10 ton/ha. Selanjutnya dibuat bedengan-bedengan dengan lebar sekitar satu meter dan tinggi sekitar 30-50 cm.
Pemeliharaan.
Penyiraman sebaiknya dilakukan dua kali sehari pagi dan sore dan sore hari, terutama saat tanaman mulai tumbuh. Setelah tanaman tumbuh dan berdaun, penyiraman dapat dilakukan sekali sehari. Namun, apabila tanah kelihatan sangat kering dan keras, penyiraman dapat dilakukan lebih sering. Sebaliknya bila curah hujan sudah mencukupi, kita tidak perlu lagi melakukan penyiraman. Pemupukan pada broccoli dilakukan tiga kali. Pemupukan pertama dilakukan saat tanaman mulai tumbuh atau sekitar umur 5 hari setelah tanam, yaitu dengan pemberian pupuk Urea dan atau NPK sebanyak 1 g setiap tanaman. Pupuk diberikan mengelilingi tanaman dengan jarak 3 cm dari tanaman. Pemupukan kedua dilakukan 10 hari setelah tanam, yaitu dengan penambahan pupuk Urea dan atau NPK sebanyak 3 – 5 g. Pupuk diberikan mengelilingi tanaman dengan jarak 5 cm dari tanaman. Pemupukan ketiga dilakukan saat tanaman berumur 3-4 minggu. Pemberiannya mengelilingi tanaman dengan jarak 7-8 cm. Setiap selesai memupuk, sebaiknya tanah di sekitar tanaman segera disiram.
Hama dan Penyakit.
Hama dan penyakit yang menyerang broccoli sama seperti hama dan penyakit yang menyerang keluarga (famili) kubis lainnya. Sehingga pengendalian dan pencegahannya pun sama.
Panen dan Pasca Panen.
Broccoli dan kembang kol  dapat dipanen saat kuntum bunga belum membuka dan kepala bunga masih kompak atau sekitar 47-65 hari setelah tanam, tergantung varietas yang digunakan. Apabila panen terlambat, maka warna kuntum bunga akan menjadi kuning dan kepala bunga menjadi longgar sehingga mutu dan harganya akan merosot. Panen sebaiknya dilakukan pagi hari setelah embun menguap atau sore hari sebelum embun jatuh dengan cara dipotong pada tangkai kepala bunga. Untuk tanaman yang diberi lindungan atau naungan plastik, panen dapat dilakukan tanpa perlu memperhatikan jatuhnya embun.
Sumber ;


PELUANG BUDIDAYA KEMBANG KOL DAN BROKOLI DI KABUPATEN BATANGHARI.
                Secara Geografis, Kabupaten Batanghari terletak di bagian timur Provinsi Jambi dengan Luas Wilayah 5.180,35 Km2 dan berada diantara 1° 15’ Lintang Selatan sampai dengan 2° 2’ Lintang Selatan dan diantara 102° 30` Bujur Timur sampai dengan 104° 30` Bujur Timur, dengan batas wilayah sebagai berikut ;
  •  Sebelah Timur dengan kabupaten Muaro jambi
  • Sebelah Utara dengan Kabupaten Muaro jambi dan Kabupaten Tebo
  • Sebelah Barat dengan Kabupaten Tebo,
  • Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Sorolangun, Kabupaten Muaro jambi, dan Kabupaten Musi Banyu Asin Provinsi Sumatera Selatan.
Secara topografis, Kabupaten Batang Hari merupakan wilayah dataran rendah dan rawa yang dibelah Sungai Batanghari dan sepanjang tahun tergenang air, dimana menurut elevasinya daerah ini terdiri dari 0-10 meter dari permukaan laut (11,80 %), 11-100 meter dari permukaan laut 83,70 %, dan 4,50 %  wilayahnya berada pada ketinggian 101-500 meter dari permukaan laut.
Sumber : http://www.batanghari.go.id/detail.php?id=8

Jika kita bandingkan antara kondisi geografis dan topografis  secara umum di kabupaten Batanghari  dengan syarat tumbuh yang dikehendaki oleh tanaman Kembang Kol dan Brokoli, nampaknya tidak memenuhi syarat untuk pembudidayaan tanaman ini. Namun kita tau bahwa beberapa jenis tanaman memiliki kemampuan adaptasi dengan batas toleransi tertentu. Biasanya proses “pemaksaan” seperti itu akan mengakibatkan terjadinya perubahan fisiologi tumbuhan yang akan muncul dalam bentuk perubahan secara fisik , umur tanaman, citarasa dan beberapa perubahan lain yang belum diketahui. Untuk itu perlu dicoba.
Seorang Mahasiswa semester VII Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Graha Karya Muara Bulian-Jambi, Jayeng Suprapto (24 tahun) telah mencoba sesuatu yang baru. Dia mencoba menanam Kembang Kol (Brassicaceae oleracea var. Botrytis) yang berlokasi di RT 13 Kelurahan Teratai Kec. Muara Bulian Kab. Batanghari.  Dari bukti fisik yang dapat kami rekam, ternyata tanaman kembang Kol mampu tumbuh dengan baik di lokasi tersebut pada fase vegetatif, namun sedikit bermasalah pada fase generatifnya. Proses keluarnya bunga tidak serempak dan terlalu cepat mekar. Ukuran bunga yang keluar juga kurang standar.

Gbr 1. Kembang Kol, fase Vegetatif normal.


Gbr 2. Kembang Kol, warna daun agak terang, gejala
terlalu panas


Gbr 3. Kembang Kol, umur 20 hari setelah tanam


Gbr 4. Fase Generatif, bunga agak kecil.

Untuk sebuah permulaan, langkah ini sudah dianggap cukup berhasil,  dan merupakan terobosan baru yang perlu didukung pengembangannya lebih lanjut. Perlu dilakukan pengamatan , penelitian, dan dukungan lebih lanjut untuk meminimalisir beberapa faktor pembatas yang bersifat negatif tersebut. Sudah selayaknya para petugas terkait (PPL) di wilayah itu mesti mulai “rajin jalan-jalan” menangkap hal-hal baru yang bisa dikembangkan untuk kemajuan pertanian di Kabupaten Batanghari.

Sabtu, 17 November 2012

BUDIDAYA TANAMAN SLEDRI SMKN 1 NGABLAK

BUDIDAYA TANAMAN SELEDRI

1.PENDAHULUAN
Siapa yang tidak mengenal Seledri atau dalam bahasa latin bisa di sebut Apium graveolens L Family Apiacae
tanaman ini memiliki batang tegak tingginya bisa mencapai 25-30 cm,tanaman ini bisa di tanam di dataran rendah atau dataran tinggi menyukai  tempat yang lembab dan subur.
Selain sebagai bumbu masak tanaman ini banyak mengandung vitamin A, C, dan zat besi., dan berkhasiat sebagai obat rematik dan menurunkan tensi darah tinggi.


2.SYARAT TUMBUH
Seledri merupakan tanaman dataran tinggi yang dapat tumbuh baik pada kisaran suhu 7-16° C. Tanah yang baik untuk areal penanamannya adalah yang subur dan gembur dengan pH 5,5-6,8.

3.TEKNIS BUDIDAYA

3.1PERSEMAIAN
 Seledri dikembangbiakkan dengan biji. Oleh karena itu, untuk mendapat pertumbuhan dan produksi yang baik, maka harus ditunjang dengan benih yang baik pula. Beberapa jenis seledri seperti parsley dan celery, bibitnya umumnya didatangkan dari luar negeri. Sebelum disemaikan, sebaiknya biji seledri direndam dalam air dengan suhu 50°C dan bisa ditambah dengan pestisida yyang berbahan Fipronil  selama 15 menit untuk merangsang perkecambahan. Benih-benih ini kemudian ditaburkan pada alur-alur dalam kotak atau bedeng persemaian. Jarak antaralur 2 cm dan dalamnya 0,5 cm. Alur lalu ditutup setipis mungkin dengan tanah agar mudah berkecambah.

3.2 PENGOLAHAN TANAH
 Pengolahan tanah dilakukan sebelum tanaman di persemaian dipindahkan ke lahan. Tanah dibajak atau dicangkul, diberi pupuk kandang sebanyak 15 ton/ha,selain pemberian pupuk kandang juga ditambahkan pupuk kimia yaitu urea 435 kg/ha, TSP 400 kg/ha, dan KCl 300 kg/ha.setelah itutanah digemburkan, serta dibuat bedengan-bedengan. Lebar bedengan 1 m dan panjangnya disesuaikan dengan keadaan lahan. Bedengan-bedengan itu kemudian disiram dengan air secukupnya, lalu didiamkan selama seminggu sehingga reaksi-reaksi di dalam tanah menjadi stabil.

3.3 PENANAMAN 
Setelah berumur 2 minggu, bibit seledri sudah dapat dipindahkan ke bedengan yang telah disiapkan. Jarak tanam yang digunakan tergantung jenisnya, tetapi umumnya digunakan jarak tanam (20 x 20) cm.

3.4.HAMA DAN PENYAKIT

3.4.1.HAMA
Hama yang sering menyerang pertanaman seledri adalah sebagai berikut. NEMATODA Bagian tanaman yang diserang adalah akar sehingga tampak berbintil-bintil besar atau kecil. Keadaan ini akan mengganggu aktivitas akar dalam penyerapan air dan unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman. Serangan yang berat pada saat tanaman muda dapat menyebabkan tanaman tumbuh kerdil. Hama ini dapat dikendalikan dengan insektisida berbahan aktif karbofuron dosis 20 kg/ha . KUTU DAUN (APHID) Hama ini menimbulkan kerusakan pada daun. Daun muda yang terserang menjadi kuning dan akhirnya mengering. Akibatnya, pertumbuhan tanaman terhambat. Hama ini dapat diberantas dengan insektisida Berbahan aktif abamektin dengan dosis 0,5-1 ml/l air.

3.4.2.PENYAKIT
 Penyakit pada seledri berupa bercak-bercak klorosis dan nekrosis yang bisa meluas pada daun dan tangkai daun. Pada bagian yang mengalami nekrosis tampak bintik-bintik hitam. Sedangkan pada tangkai daun bercak cokelat tampak memanjang. Penyakit ini dinamakan late night yang disebabkan oleh cendawan Septoria sp penyakit ini bisa di kendalikan dengan fungisida berbahan aktif pyraclostobin atau fungisida dari golongn stobilurin.. Penyakit lain yang juga sering menyerang adalah bakterial soft rot yang disebabkan oleh Erwinia carotovora. Penyakit ini dapat dikendalikan dengan penyemprotan fungisida berbahan aktif mankozeb atau simoksanil. Namun, jika tanaman telah terserang, sebaiknya dicabut dan dimusnahkan.

4.PANEN DAN PASCA PANEN
Seledri mulai dapat dipanen pada umur 6-8 minggu setelah tanam. Yang dipanen adalah daun yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda. Parsley dapat dipanen beberapa kali hingga mencapai umur maksimum 5 bulan, biasanya satu tanaman dapat dipanen 6-8.helai daun. Sedangkan celery dipanen dengan cara dipotong pangkal batangnya tepat di atas akar

Minggu, 11 November 2012

BUDIDAYA KOBIS SMKN 1 NGABLAK

BUDIDAYA KOBIS

PENDAHULUAN
Sampai saat ini, tingkat produksi tanaman kubis baik secara kuantitas maupun kualitas masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan antara lain karena tanah sudah miskin unsur hara, pemupukan yang tidak berimbang, organisme pengganggu tanaman, cuaca dan iklim.
Untuk itu, PT. Natural Nusantara sebagai perusahaan yang peduli terhadap permasalahan pertanian dan kelestarian lingkungan berupaya membantu petani dalam peningkatan produksi secara kuantitas dan kualitas serta memelihara kelestarian lingkungan (3 - K). Sehingga petani mampu bersaing di era pasar bebas.

FASE PRA TANAM
1. Syarat tumbuh
- Tanaman dapat ditanam sepanjang tahun
- Tumbuh dan berproduksi dengan baik pada ketinggian 800 m d.pl. ke atas, curah hujan hujan cukup dan temperatur udara 15o - 20o C.
- Jenis tanah yang dikehendaki gembur, bertekstur ringan atau sarang serta pH 6 - 6,5.

2. Pengelolaan Tanah dan Air
- Bersihkan gulma dan sisa-sisa tanaman untuk menekan serangan penyakit terbawa tanah seperti akar bengkak, busuk lunak, rebah semai, dll. dengan cara dicabut dan dikumpulkan lalu dibakar atau bisa dijadikan kompos
- Jangan menanam tanaman kubis-kubisan secara terus menerus dan lakukan pergiliran tanaman
- Gunakan pupuk organik (SUPER NASA), khususnya di musim kemarau untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air

3. Persiapan Lahan
- Lahan dicangkul dan dibajak sedalam 20-30 cm
- Berikan Dolomit atau CAPTAN kira-kira 2 ton/ha jika pH <>FASE PERSEMAIAN
- Media persemaian terdiri dari campuran tanah dan pupuk kandang (kompos) halus dengan perbandingan 1:1 dan ditambah 100 gr (1 sachet)- - - Natural GLIO untuk 25 kg pupuk kandang
- Benih direndam dalam air hangat + POC NASA dosis 2 cc/lt air selama 0,5 - 1 jam lalu diangin-anginkan
- Sebarkan benih secara merata dan teratur lalu ditutup daun pisang selama 3-4 hari
- Semprotkan POC NASA seminggu sekali dengan dosis 3 tutup/tangki
- Lakukan penyiraman setiap hari dengan gembor
- Persemaian dibuka setiap pagi sampai jam 10.00 dan sore mulai pukul 15.00
- Amati bibit kubis yang terserang penyakit tepung berbulu (Peronospora parasitica) atau ulat daun pada daun pertama, dipetik dan dibuang daun yang terserang

FASE TANAM
1. Jarak tanam
Jarak tanam jarang 70 x 50 cm atau jarak tanam rapat 60 x 50 cm

2. Bibit
Bibit yang telah berumur 3 - 4 minggu memiliki 4 - 5 daun siap ditanam

3. Pemupukan
Pupuk dasar diberikan sehari sebelum tanam dengan dosis 250 kg/ha TSP, 50 kg/ha Urea, 175 kg/ha ZA dan 100 kg/ha KCl.
Pupuk dasar dicampur secara merata lalu diberikan pada lubang tanam yang telah diberi pupuk kandang, kemudian ditutup kembali dengan tanah.

4. Cara tanam
- Buat lubang tanam dengan tugal sesuai jarak tanam
- Pilih bibit yang segar dan sehat
- Tanam bibit pada lubang tanam
- Bila bibit disemai pada bumbung daun pisang langsung ditanam bersama bumbungnya
- Bila bibit disemai pada polybag plastik, keuarkan bibit dari polibag lalu baru ditanam
- Bila disemai dalam bedengan ambil bibit beserta tanahnya sekitar 2-3 cm dari batang sedalam 5 cm dengan solet (sistem putaran)
- Setelah ditanam, siram bibit dengan air sampai basah
- Kubis dapat ditumpangsarikan dengan tomat dengan cara tanam : 2 baris kubis 1 baris tomat. Tomat ditanam 3 atau 4 minggu sebelum kubis

FASE PRA PEMBENTUKAN KROP (0 - 49 HARI )
- Penyiraman dilakukan tiap hari pada pagi atau sore hari
- Pemupukan susulan dilakukan pada umur 28 hari dengan dosis 50 kg/ha Urea, 175 kg/ha ZA dan 100 kg/ha KCl
- Penyemprotan POC NASA 3 - 4 tutup/tangki ditambah HORMONIK 1-2 tutup/tangki dilakukan setiap 1 minggu sekali.
- Penyiangan (penggemburan dan pembubunan tanah) dilakukan pada umur 2 dan 4 minggu
- Perempelan cabang atau tunas-tunas samping dilakukan seawal mungkin supaya pembentukan bunga optimal
- Hama yang menyerang pada fase ini antara lain Ulat tanah (Agrotis ipsilon Hufn.), Ulat daun kubis (Plutella xylostella L.), Ulat krop kubis (Crocidolomia binotalis Zell.), Ulat krop bergaris (Hellula undalis F.)
- Lakukan pengamatan tiap minggu sekali terhadap hama-hama tersebut mulai kubis umur 13 hari. Populasi tertinggi terjadi pada awal musim kemarau
- Cara pengendalian; kumpulkan dan musnah secara mekanik, sanitasi lingkungan.
- Tanaman muda yang mati karena penyakit rebah kecambah (Rhizoctonia solani Kuhn.) dicabut, kemudian disulam dengan tanaman baru yang sehat, tambahkan Natural GLIO pada lubang tanam.

FASE PEMBENTUKAN CROP ( 50 - 90 HARI )
- Penyiangan secara manual dengan tangan perlu dilakukan sampai kira-kira satu minggu sebelum panen
- Lakukan pengamatan lebih intensif terhadap hama yang merusak berat pada fase ini yaitu; Ulat Daun Kubis (P. xylostella) dan Ulat krop kubis (C. binotalis), biasanya Pebruari Maret
- Serangan hama menjelang panen tidak perlu dikendalikan (secara kimia)

PANEN DAN PASCA PANEN
- Kubis dipanen setelah berumur 81- 105 hari
- Ciri-ciri kubis siap panen bila tepi daun krop terluar pada bagian atas krop sudah melengkung ke luar dan berwarna agak ungu, krop bagian dalam sudah padat.
- Pada saat panen diikursertakan dua helai daun hijau untuk melindungi krop
- Jangan sampai terjadi memar atau luka
- Amati penyakit Busuk Lunak (Erwinia carotovora) dan Busuk Hitam (Xanthomonas camprestris)
- Daun-daun kubis yang terinfeksi harus dibuang.

BUDAYA KOBIS SMK N 1 NGABLAK

Teknologi Budidaya Kubis


imagePETUNJUK PENERAPAN

Varietas
  1. Gunakan varietas unggul Balerina F1
Persiapan Lahan
  1. 2 hari sebelum tanam, tanah yang sudah diolah mulai di bumbun. Bagian yang akan dibuat bumbun ini berguna untuk menutup pupuk kandang yang ditaburkan diatas tanah.
  2. Tanah di atas bedengan harus benar-benar gembur. Untuk itu tanah olah harus dicangkul kembali agar bongkahan menjadi lebih kecil.
  3. Gunakan pupuk kompos 10 t/ha. Taburkan di atas tanah, kemudian tutup dengan tanah setebal 10 cm.
  4. Rendam benih dalam larutan fungisida dengan dosis yang dianjurkan atau rendam benih dalam air hangan kurang lebih 55 derajat Celsius selama 30 - 60 menit;
Persemaian
  1. Buatlah wadah semai berupa koker yang terbuat dari daun pisang atau kertas nasi.
  2. Campur pupuk kandang yang benar-benar matang dan tanah halus dengan perbandingan 1:1 (Volume).
  3. Biarkan 3-4 hari agar tanah terkena sinar matahari langsung. Setelah itu masukkan kedalam koker secukupnya.
  4. Semai dulu pada bak semai (baki) setelah tumbuh baru pindahkan ke koker.
  5. Semai benih pada wadah berupa koker dari daun pisang yang telah terisi tanah dan lakukan penyiraman tanaman setiap hari dengan menggunakan gembor.
  6. Berikan pupuk urea dengan dosis 0,5 gr/liter air atau 1 sendok teh untuk 1 ember air.
  7. Amati bibit kubis yang terserang penyakit tepung berbulu (Peronospora parasitica) atau ulat daun pada daun pertama, jika ada di petik dan buang daun yang terserang.
Penanaman
  1. Waktu tanam kubis dapat dilakukan setiap saat, tetapi untuk musim kemarau, serangan hama akan lebih banyak.
  2. Tanamlah bibit kubis setelah berumur 3 - 4 minggu dengan jarak tanam 50 x 60 cm, dengan cara memasukkan bibit kubis ke dalam lubang yang sudah dibuat.
  3. Tumpangsarikan dengan tomat dengan cara tanam : 2 baris kubis 1 baris tomat. Tomat ditanam lebih dulu 1 bulan sebelum tanam kubis.
  4. Pupuk yang digunakan adalah Urea 200 kg/ha, SP-36 250 kg/ha, KCL 200 kg/ha dan ZA 250 kg/ha.
  5. Berikan 1/2 dosis pupuk Urea dan seluruh pupuk SP-36 dan KCL serta 1/2 dosis pupuk ZA pada saat tanam sebagai pupuk dasar.
  6. Berikan sisa pupuk Urea dan sisa pupuk ZA pada saat tanaman berumur 4 minggu.
Pemasangan Ajir untuk tanaman tomat
Pasanglah ajir seawal mungkin agar tidak mengganggu perakaran tomat dan ajir setinggi 80-100 cm ditancapkan secara individu di dekat batang tanaman.
Awal pertumbuhan (0-15 hari)
  1. Lakukan penanaman pada sore hari untuk menghindari sengatan sinar matahari.
  2. Penyiraman dilakukan setiap sore sampai tanaman tumbuh baik.
  3. Tanaman yang mati segera disulam.
  4. Pengendalian hama secara mekanis "pithesan", yaitu mengambil hama yang ada kemudian dipencet dengan jari.
Fase Pembentukan daun (15-35 hari)
  1. Penyiangan pada saat tanaman berumur 34 hari.
  2. Pemupukan susulan dilakukan pada saat tanaman berumur 28 hari, dengan 1/2 dosis Urea dan 1/2 dosis ZA, dengan cara ditungalkan 5 cm dari tanaman.
  3. Fase ini sangat penting karena akan mempengaruhi pertumbuhan selanjutnya.
  4. Pengendalian hama dengan cara mekanis.
Fase Pembentukan krop (35 hst - Panen)
  1. Pada fase ini tanaman peka terhadap serangan penyakit dan ulat krop kubis
  2. Amati kehadiran penyakit patogen dan hama 2 kali seminggu
  3. Pengendalian hama dengan cara mekanis yaitu dengan mengambil hama yang ada kemudian dimusnakan
  4. Jika populasi hama tinggi gunakan intektisida kimia yang efektif
  5. Jika krop kubis sudah keras, daun berwarna hijau mengkilap, daun paling luar sudah layu maka kubis siap untuk di panen.
Cara Panen
  1. Pilih kubis yang telah tua dan siap dipetik
  2. Petik kubis dengan menggunakan pisau yang tajam dan bersih. Lakukan pemotongan pada bagian pangkal batang kubis
  3. Urutan pemetikan adalah dimulai dengan kubis yang sehat baru kemudian dilakukan pemetikan pada kubis yang sakit (terinfeksi patogen)

HAMA TANAMAN KUBIS

a. Ulat daun (CP.xylostella)
. Ulat daun memakan bagian bawah daun sehingga tinggal epidemis bagian atas saja. Ulatnya kecil kira-kira 5 mm berwarna hijau.
. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara mengambil ulat yang terdapat pada tanaman kubis, kemudian dipencet sampai mati. Pengendalian secara kimia dapat dilakukan apabila ditemukan 5 ekor ulat/10 tanaman contoh.
b. Ulat Grayak (S.litura)
Ulat grayak juga menyerang kubis. Pengendaliannya sama dengan ulat daun.
C. Ulat Krop kubis (C. binotalis)
Sering menyerang titik tumbuh Ulatnya kecil berwarna hijau lebih besar dari ulat daun, jika diganggu agak malas untuk bergerak. Berbeda dengan ulat daun yang telurnya diletakkan secara menyebar, ulat krop kubis meletakkan telurnya dalam satu kelompok. Pengendalian sama denganulat daun.
D. Ulat Tanah (Agro Ipsilon)
Ulat berwarna hitam. Tanda kerusakan yang ditimbulkan ialah terpotongnya tanaman kubis yang masih kecil. Pengendalian dapat dilakukan dengan membongkar tanah secara berhati-hati disekitar tanaman yang terpotong. Apabila serangan banyak, dapat digunakan karbofuran, furadan atau curater yang dicampur dengan dedak.

PENYAKIT TANAMAN KUBIS

a. Akar gada atau akar bengkak.
Gejala : (1) pada siang hari, tanaman tampak layu seperti kekurangan air, tetapi pada malam atau pagi hari daun tampak segar kembali; (2) tanaman kerdil dan tidak mampu mebentuk bunga bahkan dapat mati; (3) akar bengkak dan terjadi bercak-bercak hitam. Pengendalian : (1) memberi perlakuan pada benih seperti penjelasan pada penyiapan benih, (2) menyemai benih di tempat yang bebas wabah penyakit; (3) melakukan pengapuran untuk menaikkan pH; (4) mencabut tanaman yang terserang penyakit; (5) pergiliran tanaman dengan jenis yang tidak sefamili.

b. Busuk lunak berair
Gejala : (1) pertumbuhan terhambat, membusuk lalu mati; (2) bila menyerang batang, daun akan menguning, layu dan rontok; (3) bila menyerang daun, maka daun akan membusuk dan berlendir; (4) gejala lain terdapat rumbai-rumbai cendawan yang berwarna putih dan lama-kelamaan menjadi hitam. Pengendalian : (1) gunakan biji sehat dan rotasi tanaman dengan tanaman yang tidak sejenis. (2) pemberantasan dengan insektisida.

c. Rebah Kecambah (Damping off)
Gejala : (1) bercak-bercak kebasahan pada pangkal batang; (2) pangkal batang busuk sehingga menyebabkan batang rebah dan mudah putus; (3) menyerang tanaman di pesemaian, tetapi dapat pula menyerang tanaman di lahan. Pengendalian : perlakuan benih sebelum ditanam, dan pergiliran tanaman dengan jenis tanaman selain kubis-kubisan.

BUDIDAYA CABE SMK N 1 NGABLAK

SARIYATI

Potensi Bisnis Budidaya Cabe

"Saat ini cabe menjadi salah satu komoditas sayuran yang banyak dibutuhkan masyarakat, baik masyarakat lokal maupun internasional. Setiap harinya permintaan akan cabe, semakin bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di berbagai negara. Sehingga budidaya sayur ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan, bukan hanya untuk pasar lokal saja namun juga berpeluang untuk memenuhi pasar
ilustrasi budidaya cabe 184x200 Potensi Bisnis Budidaya CabeSaat ini cabe menjadi salah satu komoditas sayuran yang banyak dibutuhkan masyarakat, baik masyarakat lokal maupun internasional. Setiap harinya permintaan akan cabe, semakin bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di berbagai negara. Sehingga budidaya sayur ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan, bukan hanya untuk pasar lokal saja namun juga berpeluang untuk memenuhi pasar ekspor.
Tanaman yang berasal dari daerah tropis di benuaAmerika ini, sekarang banyak dibudidayakan di Indonesia. Potensi bisnis cabe yang cukup menguntungkan, menarik minat para petani di daerah dataran tinggi, dataran rendah, hingga daerah pesisir pantai untuk membudidayakan sayuran ini. Beberapa daerah penghasil cabe di Indonesia antara lain Banten, Cianjur, Tasik, Brebes, Medan, Padang, Tapanuli Utara, Lombok, serta beberapa daerah lainnya.
Jenis cabe juga cukup bervariasi, beberapa jenis dibedakan berdasarkan ukuran, bentuk, rasa pedasnya dan warna buahnya. Di Indonesia sendiri jenis cabe yang banyak dibudidayakan antara lain cabe keriting, cabe besar, cabe rawit, dan cabe paprika. Sebab menyesuaikan permintaan konsumen, yang banyak menggunakan jenis cabe tersebut sebagai penyedap masakan.
Selain dijadikan sebagai bahan penyedap makanan, cabe juga bisa dimanfaatkan menjadi berbagai macam produk olahan seperti saos cabe, sambel cabe, pasta cabe, bubuk cabe, cabe kering, dan bumbu instant. Bahkan produk-produk tersebut sudah berhasil di ekspor ke Singapura, Hongkong, Saudi Arabia, Brunei Darussalam dan India.
cara budidaya cabe 250x148 Potensi Bisnis Budidaya CabeUntuk menghasilkan cabe yang berkualitas, diperlukan proses pembibitan dan perawatan yang tepat pada saat budidaya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada budidaya cabe, agar tidak mengalami kerugian antara lain sebagai berikut :
1. Pemilihan lahan yang sesuai. Tanaman cabe cocok ditanam di daerah yang disinari matahari 10-12 jam per hari, memiliki suhu 24-28° celcius, memiliki kelembapan 80% dan cocok tumbuh ditanah lempung berpasir yang banyak mengandung unsur hara, serta memiliki pH antara 6 sampai 7.
2. Musim tanam yang tepat. Jika harga cabe sedang anjlok, sebaiknya ganti dengan tanaman lain. Hal ini untuk mencegah kerugian akibat anjloknya harga, saat pasokan cabe melimpah.
3. Pilihlah jenis cabe yang banyak diminati konsumen, namun harga bibitnya tidak terlalu mahal. Dengan begitu biaya produksi juga dapat ditekan, agar tidak merugi.
4. Yang terakhir yaitu proses perawatan yang tepat. Lakukan penyemprotan pestisida cair dengan dosis 0,5-1 gram/liter ke lahan sebelum bibit ditanam, ini untuk mencegah serangan jamur dan patogen lain. Selain itu setelah 10 hari ditanam, tambahkan pupuk setiap seminggu sekali. Dan lakukan berselang-seling dengan pemberian pestisida.

Potensi Bisnis Budidaya Cabe

"Saat ini cabe menjadi salah satu komoditas sayuran yang banyak dibutuhkan masyarakat, baik masyarakat lokal maupun internasional. Setiap harinya permintaan akan cabe, semakin bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di berbagai negara. Sehingga budidaya sayur ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan, bukan hanya untuk pasar lokal saja namun juga berpeluang untuk memenuhi pasar ekspor."

ilustrasi budidaya cabe 184x200 Potensi Bisnis Budidaya CabeSaat ini cabe menjadi salah satu komoditas sayuran yang banyak dibutuhkan masyarakat, baik masyarakat lokal maupun internasional. Setiap harinya permintaan akan cabe, semakin bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di berbagai negara. Sehingga budidaya sayur ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan, bukan hanya untuk pasar lokal saja namun juga berpeluang untuk memenuhi pasar ekspor.
Tanaman yang berasal dari daerah tropis di benuaAmerika ini, sekarang banyak dibudidayakan di Indonesia. Potensi bisnis cabe yang cukup menguntungkan, menarik minat para petani di daerah dataran tinggi, dataran rendah, hingga daerah pesisir pantai untuk membudidayakan sayuran ini. Beberapa daerah penghasil cabe di Indonesia antara lain Banten, Cianjur, Tasik, Brebes, Medan, Padang, Tapanuli Utara, Lombok, serta beberapa daerah lainnya.
Jenis cabe juga cukup bervariasi, beberapa jenis dibedakan berdasarkan ukuran, bentuk, rasa pedasnya dan warna buahnya. Di Indonesia sendiri jenis cabe yang banyak dibudidayakan antara lain cabe keriting, cabe besar, cabe rawit, dan cabe paprika. Sebab menyesuaikan permintaan konsumen, yang banyak menggunakan jenis cabe tersebut sebagai penyedap masakan.
Selain dijadikan sebagai bahan penyedap makanan, cabe juga bisa dimanfaatkan menjadi berbagai macam produk olahan seperti saos cabe, sambel cabe, pasta cabe, bubuk cabe, cabe kering, dan bumbu instant. Bahkan produk-produk tersebut sudah berhasil di ekspor ke Singapura, Hongkong, Saudi Arabia, Brunei Darussalam dan India.
cara budidaya cabe 250x148 Potensi Bisnis Budidaya CabeUntuk menghasilkan cabe yang berkualitas, diperlukan proses pembibitan dan perawatan yang tepat pada saat budidaya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada budidaya cabe, agar tidak mengalami kerugian antara lain sebagai berikut :
1. Pemilihan lahan yang sesuai. Tanaman cabe cocok ditanam di daerah yang disinari matahari 10-12 jam per hari, memiliki suhu 24-28° celcius, memiliki kelembapan 80% dan cocok tumbuh ditanah lempung berpasir yang banyak mengandung unsur hara, serta memiliki pH antara 6 sampai 7.
2. Musim tanam yang tepat. Jika harga cabe sedang anjlok, sebaiknya ganti dengan tanaman lain. Hal ini untuk mencegah kerugian akibat anjloknya harga, saat pasokan cabe melimpah.
3. Pilihlah jenis cabe yang banyak diminati konsumen, namun harga bibitnya tidak terlalu mahal. Dengan begitu biaya produksi juga dapat ditekan, agar tidak merugi.
4. Yang terakhir yaitu proses perawatan yang tepat. Lakukan penyemprotan pestisida cair dengan dosis 0,5-1 gram/liter ke lahan sebelum bibit ditanam, ini untuk mencegah serangan jamur dan patogen lain. Selain itu setelah 10 hari ditanam, tambahkan pupuk setiap seminggu sekali. Dan lakukan berselang-seling dengan pemberian pestisida.

Potensi Bisnis Budidaya Cabe

"Saat ini cabe menjadi salah satu komoditas sayuran yang banyak dibutuhkan masyarakat, baik masyarakat lokal maupun internasional. Setiap harinya permintaan akan cabe, semakin bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di berbagai negara. Sehingga budidaya sayur ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan, bukan hanya untuk pasar lokal saja namun juga berpeluang untuk memenuhi pasar ekspor."
13
ilustrasi budidaya cabe 184x200 Potensi Bisnis Budidaya CabeSaat ini cabe menjadi salah satu komoditas sayuran yang banyak dibutuhkan masyarakat, baik masyarakat lokal maupun internasional. Setiap harinya permintaan akan cabe, semakin bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di berbagai negara. Sehingga budidaya sayur ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan, bukan hanya untuk pasar lokal saja namun juga berpeluang untuk memenuhi pasar ekspor.
Tanaman yang berasal dari daerah tropis di benuaAmerika ini, sekarang banyak dibudidayakan di Indonesia. Potensi bisnis cabe yang cukup menguntungkan, menarik minat para petani di daerah dataran tinggi, dataran rendah, hingga daerah pesisir pantai untuk membudidayakan sayuran ini. Beberapa daerah penghasil cabe di Indonesia antara lain Banten, Cianjur, Tasik, Brebes, Medan, Padang, Tapanuli Utara, Lombok, serta beberapa daerah lainnya.
Jenis cabe juga cukup bervariasi, beberapa jenis dibedakan berdasarkan ukuran, bentuk, rasa pedasnya dan warna buahnya. Di Indonesia sendiri jenis cabe yang banyak dibudidayakan antara lain cabe keriting, cabe besar, cabe rawit, dan cabe paprika. Sebab menyesuaikan permintaan konsumen, yang banyak menggunakan jenis cabe tersebut sebagai penyedap masakan.
Selain dijadikan sebagai bahan penyedap makanan, cabe juga bisa dimanfaatkan menjadi berbagai macam produk olahan seperti saos cabe, sambel cabe, pasta cabe, bubuk cabe, cabe kering, dan bumbu instant. Bahkan produk-produk tersebut sudah berhasil di ekspor ke Singapura, Hongkong, Saudi Arabia, Brunei Darussalam dan India.
cara budidaya cabe 250x148 Potensi Bisnis Budidaya CabeUntuk menghasilkan cabe yang berkualitas, diperlukan proses pembibitan dan perawatan yang tepat pada saat budidaya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada budidaya cabe, agar tidak mengalami kerugian antara lain sebagai berikut :
1. Pemilihan lahan yang sesuai. Tanaman cabe cocok ditanam di daerah yang disinari matahari 10-12 jam per hari, memiliki suhu 24-28° celcius, memiliki kelembapan 80% dan cocok tumbuh ditanah lempung berpasir yang banyak mengandung unsur hara, serta memiliki pH antara 6 sampai 7.
2. Musim tanam yang tepat. Jika harga cabe sedang anjlok, sebaiknya ganti dengan tanaman lain. Hal ini untuk mencegah kerugian akibat anjloknya harga, saat pasokan cabe melimpah.
3. Pilihlah jenis cabe yang banyak diminati konsumen, namun harga bibitnya tidak terlalu mahal. Dengan begitu biaya produksi juga dapat ditekan, agar tidak merugi.
4. Yang terakhir yaitu proses perawatan yang tepat. Lakukan penyemprotan pestisida cair dengan dosis 0,5-1 gram/liter ke lahan sebelum bibit ditanam, ini untuk mencegah serangan jamur dan patogen lain. Selain itu setelah 10 hari ditanam, tambahkan pupuk setiap seminggu sekali. Dan lakukan berselang-seling dengan pemberian pestisida.

Potensi Bisnis Budidaya Cabe

"Saat ini cabe menjadi salah satu komoditas sayuran yang banyak dibutuhkan masyarakat, baik masyarakat lokal maupun internasional. Setiap harinya permintaan akan cabe, semakin bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di berbagai negara. Sehingga budidaya sayur ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan, bukan hanya untuk pasar lokal saja namun juga berpeluang untuk memenuhi pasar ekspor."
ilustrasi budidaya cabe 184x200 Potensi Bisnis Budidaya CabeSaat ini cabe menjadi salah satu komoditas sayuran yang banyak dibutuhkan masyarakat, baik masyarakat lokal maupun internasional. Setiap harinya permintaan akan cabe, semakin bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di berbagai negara. Sehingga budidaya sayur ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan, bukan hanya untuk pasar lokal saja namun juga berpeluang untuk memenuhi pasar ekspor.
Tanaman yang berasal dari daerah tropis di benuaAmerika ini, sekarang banyak dibudidayakan di Indonesia. Potensi bisnis cabe yang cukup menguntungkan, menarik minat para petani di daerah dataran tinggi, dataran rendah, hingga daerah pesisir pantai untuk membudidayakan sayuran ini. Beberapa daerah penghasil cabe di Indonesia antara lain Banten, Cianjur, Tasik, Brebes, Medan, Padang, Tapanuli Utara, Lombok, serta beberapa daerah lainnya.
Jenis cabe juga cukup bervariasi, beberapa jenis dibedakan berdasarkan ukuran, bentuk, rasa pedasnya dan warna buahnya. Di Indonesia sendiri jenis cabe yang banyak dibudidayakan antara lain cabe keriting, cabe besar, cabe rawit, dan cabe paprika. Sebab menyesuaikan permintaan konsumen, yang banyak menggunakan jenis cabe tersebut sebagai penyedap masakan.
Selain dijadikan sebagai bahan penyedap makanan, cabe juga bisa dimanfaatkan menjadi berbagai macam produk olahan seperti saos cabe, sambel cabe, pasta cabe, bubuk cabe, cabe kering, dan bumbu instant. Bahkan produk-produk tersebut sudah berhasil di ekspor ke Singapura, Hongkong, Saudi Arabia, Brunei Darussalam dan India.
cara budidaya cabe 250x148 Potensi Bisnis Budidaya CabeUntuk menghasilkan cabe yang berkualitas, diperlukan proses pembibitan dan perawatan yang tepat pada saat budidaya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada budidaya cabe, agar tidak mengalami kerugian antara lain sebagai berikut :
1. Pemilihan lahan yang sesuai. Tanaman cabe cocok ditanam di daerah yang disinari matahari 10-12 jam per hari, memiliki suhu 24-28° celcius, memiliki kelembapan 80% dan cocok tumbuh ditanah lempung berpasir yang banyak mengandung unsur hara, serta memiliki pH antara 6 sampai 7.
2. Musim tanam yang tepat. Jika harga cabe sedang anjlok, sebaiknya ganti dengan tanaman lain. Hal ini untuk mencegah kerugian akibat anjloknya harga, saat pasokan cabe melimpah.
3. Pilihlah jenis cabe yang banyak diminati konsumen, namun harga bibitnya tidak terlalu mahal. Dengan begitu biaya produksi juga dapat ditekan, agar tidak merugi.
4. Yang terakhir yaitu proses perawatan yang tepat. Lakukan penyemprotan pestisida cair dengan dosis 0,5-1 gram/liter ke lahan sebelum bibit ditanam, ini untuk mencegah serangan jamur dan patogen lain. Selain itu setelah 10 hari ditanam, tambahkan pupuk setiap seminggu sekali. Dan lakukan berselang-seling dengan pemberian pestisida.

BUDIDAYA CABE SMKN 1 NGABLAK

SARIYATI,
BUDIDAYA CABE
SMK N 1 NGABLAK

Potensi Bisnis Budidaya Cabe

"Saat ini cabe menjadi salah satu komoditas sayuran yang banyak dibutuhkan masyarakat, baik masyarakat lokal maupun internasional. Setiap harinya permintaan akan cabe, semakin bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di berbagai negara. Sehingga budidaya sayur ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan, bukan hanya untuk pasar lokal saja namun juga berpeluang untuk memenuhi pasar ekspor."
13
ilustrasi budidaya cabe 184x200 Potensi Bisnis Budidaya CabeSaat ini cabe menjadi salah satu komoditas sayuran yang banyak dibutuhkan masyarakat, baik masyarakat lokal maupun internasional. Setiap harinya permintaan akan cabe, semakin bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di berbagai negara. Sehingga budidaya sayur ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan, bukan hanya untuk pasar lokal saja namun juga berpeluang untuk memenuhi pasar ekspor.
Tanaman yang berasal dari daerah tropis di benuaAmerika ini, sekarang banyak dibudidayakan di Indonesia. Potensi bisnis cabe yang cukup menguntungkan, menarik minat para petani di daerah dataran tinggi, dataran rendah, hingga daerah pesisir pantai untuk membudidayakan sayuran ini. Beberapa daerah penghasil cabe di Indonesia antara lain Banten, Cianjur, Tasik, Brebes, Medan, Padang, Tapanuli Utara, Lombok, serta beberapa daerah lainnya.
Jenis cabe juga cukup bervariasi, beberapa jenis dibedakan berdasarkan ukuran, bentuk, rasa pedasnya dan warna buahnya. Di Indonesia sendiri jenis cabe yang banyak dibudidayakan antara lain cabe keriting, cabe besar, cabe rawit, dan cabe paprika. Sebab menyesuaikan permintaan konsumen, yang banyak menggunakan jenis cabe tersebut sebagai penyedap masakan.
Selain dijadikan sebagai bahan penyedap makanan, cabe juga bisa dimanfaatkan menjadi berbagai macam produk olahan seperti saos cabe, sambel cabe, pasta cabe, bubuk cabe, cabe kering, dan bumbu instant. Bahkan produk-produk tersebut sudah berhasil di ekspor ke Singapura, Hongkong, Saudi Arabia, Brunei Darussalam dan India.
cara budidaya cabe 250x148 Potensi Bisnis Budidaya CabeUntuk menghasilkan cabe yang berkualitas, diperlukan proses pembibitan dan perawatan yang tepat pada saat budidaya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada budidaya cabe, agar tidak mengalami kerugian antara lain sebagai berikut :
1. Pemilihan lahan yang sesuai. Tanaman cabe cocok ditanam di daerah yang disinari matahari 10-12 jam per hari, memiliki suhu 24-28° celcius, memiliki kelembapan 80% dan cocok tumbuh ditanah lempung berpasir yang banyak mengandung unsur hara, serta memiliki pH antara 6 sampai 7.
2. Musim tanam yang tepat. Jika harga cabe sedang anjlok, sebaiknya ganti dengan tanaman lain. Hal ini untuk mencegah kerugian akibat anjloknya harga, saat pasokan cabe melimpah.
3. Pilihlah jenis cabe yang banyak diminati konsumen, namun harga bibitnya tidak terlalu mahal. Dengan begitu biaya produksi juga dapat ditekan, agar tidak merugi.
4. Yang terakhir yaitu proses perawatan yang tepat. Lakukan penyemprotan pestisida cair dengan dosis 0,5-1 gram/liter ke lahan sebelum bibit ditanam, ini untuk mencegah serangan jamur dan patogen lain. Selain itu setelah 10 hari ditanam, tambahkan pupuk setiap seminggu sekali. Dan lakukan berselang-seling dengan pemberian pestisida.

Potensi Bisnis Budidaya Cabe

"Saat ini cabe menjadi salah satu komoditas sayuran yang banyak dibutuhkan masyarakat, baik masyarakat lokal maupun internasional. Setiap harinya permintaan akan cabe, semakin bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di berbagai negara. Sehingga budidaya sayur ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan, bukan hanya untuk pasar lokal saja namun juga berpeluang untuk memenuhi pasar ekspor."
13
ilustrasi budidaya cabe 184x200 Potensi Bisnis Budidaya CabeSaat ini cabe menjadi salah satu komoditas sayuran yang banyak dibutuhkan masyarakat, baik masyarakat lokal maupun internasional. Setiap harinya permintaan akan cabe, semakin bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di berbagai negara. Sehingga budidaya sayur ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan, bukan hanya untuk pasar lokal saja namun juga berpeluang untuk memenuhi pasar ekspor.
Tanaman yang berasal dari daerah tropis di benuaAmerika ini, sekarang banyak dibudidayakan di Indonesia. Potensi bisnis cabe yang cukup menguntungkan, menarik minat para petani di daerah dataran tinggi, dataran rendah, hingga daerah pesisir pantai untuk membudidayakan sayuran ini. Beberapa daerah penghasil cabe di Indonesia antara lain Banten, Cianjur, Tasik, Brebes, Medan, Padang, Tapanuli Utara, Lombok, serta beberapa daerah lainnya.
Jenis cabe juga cukup bervariasi, beberapa jenis dibedakan berdasarkan ukuran, bentuk, rasa pedasnya dan warna buahnya. Di Indonesia sendiri jenis cabe yang banyak dibudidayakan antara lain cabe keriting, cabe besar, cabe rawit, dan cabe paprika. Sebab menyesuaikan permintaan konsumen, yang banyak menggunakan jenis cabe tersebut sebagai penyedap masakan.
Selain dijadikan sebagai bahan penyedap makanan, cabe juga bisa dimanfaatkan menjadi berbagai macam produk olahan seperti saos cabe, sambel cabe, pasta cabe, bubuk cabe, cabe kering, dan bumbu instant. Bahkan produk-produk tersebut sudah berhasil di ekspor ke Singapura, Hongkong, Saudi Arabia, Brunei Darussalam dan India.
cara budidaya cabe 250x148 Potensi Bisnis Budidaya CabeUntuk menghasilkan cabe yang berkualitas, diperlukan proses pembibitan dan perawatan yang tepat pada saat budidaya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada budidaya cabe, agar tidak mengalami kerugian antara lain sebagai berikut :
1. Pemilihan lahan yang sesuai. Tanaman cabe cocok ditanam di daerah yang disinari matahari 10-12 jam per hari, memiliki suhu 24-28° celcius, memiliki kelembapan 80% dan cocok tumbuh ditanah lempung berpasir yang banyak mengandung unsur hara, serta memiliki pH antara 6 sampai 7.
2. Musim tanam yang tepat. Jika harga cabe sedang anjlok, sebaiknya ganti dengan tanaman lain. Hal ini untuk mencegah kerugian akibat anjloknya harga, saat pasokan cabe melimpah.
3. Pilihlah jenis cabe yang banyak diminati konsumen, namun harga bibitnya tidak terlalu mahal. Dengan begitu biaya produksi juga dapat ditekan, agar tidak merugi.
4. Yang terakhir yaitu proses perawatan yang tepat. Lakukan penyemprotan pestisida cair dengan dosis 0,5-1 gram/liter ke lahan sebelum bibit ditanam, ini untuk mencegah serangan jamur dan patogen lain. Selain itu setelah 10 hari ditanam, tambahkan pupuk setiap seminggu sekali. Dan lakukan berselang-seling dengan pemberian pestisida.

Potensi Bisnis Budidaya Cabe

"Saat ini cabe menjadi salah satu komoditas sayuran yang banyak dibutuhkan masyarakat, baik masyarakat lokal maupun internasional. Setiap harinya permintaan akan cabe, semakin bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di berbagai negara. Sehingga budidaya sayur ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan, bukan hanya untuk pasar lokal saja namun juga berpeluang untuk memenuhi pasar ekspor."
13
ilustrasi budidaya cabe 184x200 Potensi Bisnis Budidaya CabeSaat ini cabe menjadi salah satu komoditas sayuran yang banyak dibutuhkan masyarakat, baik masyarakat lokal maupun internasional. Setiap harinya permintaan akan cabe, semakin bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di berbagai negara. Sehingga budidaya sayur ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan, bukan hanya untuk pasar lokal saja namun juga berpeluang untuk memenuhi pasar ekspor.
Tanaman yang berasal dari daerah tropis di benuaAmerika ini, sekarang banyak dibudidayakan di Indonesia. Potensi bisnis cabe yang cukup menguntungkan, menarik minat para petani di daerah dataran tinggi, dataran rendah, hingga daerah pesisir pantai untuk membudidayakan sayuran ini. Beberapa daerah penghasil cabe di Indonesia antara lain Banten, Cianjur, Tasik, Brebes, Medan, Padang, Tapanuli Utara, Lombok, serta beberapa daerah lainnya.
Jenis cabe juga cukup bervariasi, beberapa jenis dibedakan berdasarkan ukuran, bentuk, rasa pedasnya dan warna buahnya. Di Indonesia sendiri jenis cabe yang banyak dibudidayakan antara lain cabe keriting, cabe besar, cabe rawit, dan cabe paprika. Sebab menyesuaikan permintaan konsumen, yang banyak menggunakan jenis cabe tersebut sebagai penyedap masakan.
Selain dijadikan sebagai bahan penyedap makanan, cabe juga bisa dimanfaatkan menjadi berbagai macam produk olahan seperti saos cabe, sambel cabe, pasta cabe, bubuk cabe, cabe kering, dan bumbu instant. Bahkan produk-produk tersebut sudah berhasil di ekspor ke Singapura, Hongkong, Saudi Arabia, Brunei Darussalam dan India.
cara budidaya cabe 250x148 Potensi Bisnis Budidaya CabeUntuk menghasilkan cabe yang berkualitas, diperlukan proses pembibitan dan perawatan yang tepat pada saat budidaya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada budidaya cabe, agar tidak mengalami kerugian antara lain sebagai berikut :
1. Pemilihan lahan yang sesuai. Tanaman cabe cocok ditanam di daerah yang disinari matahari 10-12 jam per hari, memiliki suhu 24-28° celcius, memiliki kelembapan 80% dan cocok tumbuh ditanah lempung berpasir yang banyak mengandung unsur hara, serta memiliki pH antara 6 sampai 7.
2. Musim tanam yang tepat. Jika harga cabe sedang anjlok, sebaiknya ganti dengan tanaman lain. Hal ini untuk mencegah kerugian akibat anjloknya harga, saat pasokan cabe melimpah.
3. Pilihlah jenis cabe yang banyak diminati konsumen, namun harga bibitnya tidak terlalu mahal. Dengan begitu biaya produksi juga dapat ditekan, agar tidak merugi.
4. Yang terakhir yaitu proses perawatan yang tepat. Lakukan penyemprotan pestisida cair dengan dosis 0,5-1 gram/liter ke lahan sebelum bibit ditanam, ini untuk mencegah serangan jamur dan patogen lain. Selain itu setelah 10 hari ditanam, tambahkan pupuk setiap seminggu sekali. Dan lakukan berselang-seling dengan pemberian pestisida.

BUDIDAYA ANGGUR SMK N 1 NGABLAK

BUDIDAYA ANGGUR SMK N 1 NGABLAK

cara budidaya anggur

PENDAHULUAN
Produksi anggur ( Vitis sp.) di Indonesia belum optimal. PT. Natural Nusantara berupaya meningkatkan produksi anggur secara kuantitas, kualitas dan kelestarian lingkungan (Aspek K-3) untuk bersaing di era pasar bebas.
SYARAT TUMBUH
Ketinggian 25-300 m dpl, suhu 25-310 C, kelembaban udara 75-80 %, intensitas penyinaran 50% - 80%, 3-4 bulan kering, curah hujan 800 mm/tahun dan pH tanah 6-7. Tipe tanah : liat dan liat berpasir (alluvial dan grumosol).
PERSIAPAN LAHAN
1. Bersihkan lahan, cangkul/bajak sampai gembur.
2. Pengapuran pada tanah masam dosis 5 ton/ ha.
3. Buat saluran pemasukan dan pembuangan air irigasi
4. Buat lubang tanam 60x60x50 cm / 75x75x70 cm, jarak tanam 3 x 3 m / 5 x 4 m, keringanginkan + 2-4 minggu, isikan tanah lapisan bawah ke dasar lubang.
5. Campurkan tanah lapisan atas : pupuk kandang ( + 20-40) : pasir perbandingan 1:1:2 serta Natural GLIO + 5-10 gram/lubang dan isikan ke lubang bagian atas.
PENYIAPAN BIBIT
Bibit siap tanam umur 1,5 - 2 bulan, perakarannya 5-10 cm, tumbuh sehat, bertunas dua. Kebutuhan bibit jarak tanam 3 x 3 cm sebanyak 890 batang/ha, jarak tanam 5 x 4 cm sebanyak 500 batang/ha. Sebulan sebelum tanam, bibit anggur terpilih diadaptasikan di sekitar lahan
PENANAMAN
Waktu tanam di akhir musim hujan (April-Juni). Siram bibit dng POC NASA (1-2 ttp/10 lt air) + 1 minggu sebelum tanam. Beri naungan sementara. Semprot POC NASA 1-2 ttp/tangki/10 hari hingga usia + 3 bulan setelah tanam.
PENGAIRAN
Pengairan tanaman muda 1-2 kali sehari dan dewasa 3 hari sekali. Tiga minggu sebelum dipangkas, pengairan dihentikan dan 2-3 hari setelah pemangkasan air diberikan kembali. Pengairan setelah pemupukan dan dihentikan menjelang pemetikan buah.
PENYIANGAN DAN PENDANGIRAN
Lahan dijaga kebersihannya dari gulma dan penggemburan tanah (Pendangiran) dilakukan sebulan sekali agar bidang oleh tetap bersih dan gembur.
PEMUPUKAN
Pemupukan disebar dan dicampur merata tanah secara melingkar sejauh 25 cm dari batang lalu ditutup dan diairi atau dengan cara pengocoran pupuk
Pemupukan berdasarkan umur tanaman, yaitu :
a. Tanaman Muda sampai umur 6 bulan (per pohon)

BUDIDAYA ANGGREK SMK N 1 NGABLAK

 SARIYATI , BUDIDAYA ANGGREK , SMK N 1 NGABLAK

Metode Transfer Gen Anggrek Ditemukan

TEMPO Interaktif , Yogyakarta: Dosen Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Dr Endang Semiarti, meraih penghargaan pertama Nagoya International Orchid Congress (NIOC), mengalahkan 156 peneliti dari 36 negara. Endang berhasil menemukan teknologi perbanyak massal tanaman anggrek melalui metode transfer gen, sebuah terobosan baru dalam budidaya anggrek.
anggrekTanaman yang digunakan Endang sebagai bahan penelitian adalah anggrek jenis Phalaenopsis amabilis atau anggrek bulan. Mwtode transfer gen yang dilakukan Endang pada dasarnya adalah meletakkan gen kunci pertumbuhan tunas. Dengan metode ini, dari satu embrio tanaman anggrek bisa dihasilkan 90 tanaman baru dengan jenis yang sama dan dengan kualitas yang sama.
“Selama ini, perbanyakan tanaman anggrek menggunakan sistem split anakan atau dengan teknik kultur jaringan. Kedua metode ini hanya menghasilkan satu anakan. Sementara dengan metode tranfer gen ini, satu embiro akan menghasilkan 90 tanaman baru. Ini terobosan baru dalam budidaya anggrek,” kata Endang Semiarti saat berbincang-bincang dengan wartawan di ruang Fortakgama UGM, Selasa (14/4).
Salah satu kendala budidaya anggrek menurut Endang adalah lamanya waktu pertumbuhan. Dengan teknologi alami, atau perbanyakan anakan, anggrek bulan butuh waktu tiga tahun sampai berbunga. Dengan teknik kultur jaringan, hanya dibutuhkan waktu dua tahun. Sementara dengan metode transfer gen ini, menurut Endang, hanya butuh waktu satu tahun.
NIOC Encouraged Award 2009 merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan bersamaan acara Nagoya International Orchid Show, Jepang, ini memberikan penghargaan kepada peneliti dengan hasil penelitian terbaik tiap tahunnya. Pada even ini Endang dinobatkan sebagai pemenang pertama, mengungguli dari 159 peserta peneliti dari 36 negara diantaranya Jepang, Taiwan, Thailand, Singapura, Inggris dan beberapa negara Eropa lainnya.
Endang yang meneliti anggrek sejak tahun 2001 ini mengaku prihatin dengan kondisi peranggrekan di Indonesia. Dari 20.000 jenis anggrek di dunia, 5.000 jenis diantaranya berada di Indonesia. “Dari 5.000 jenis tersebut, baru 1.500 jenis yang sudah bisa diidentifikasi. Siasanya belum sempat teridentifikasi, bahkan dikhawatirkan sudah punah sebelum sempat teridentifikasi akibat laju perusakan hutan,” ujarnya.
Menurut Endang, penelitian tentang anggrek di Indonesia sangat tertinggal dengan Taiwan, Thailand dan Singapuran. “Padahal, Taiwan dan Singapura sama sekali tidak memiliki anggrek alami. Mereka hanya memiliki teknologi,” ujarnya. Negara terkemuka di bidang peneltian anggrek, menurut Endang, adalah Taiwan. “Penelitian anggrek di Taiwan didanai oleh pemerintah,” ungkapnya.
Saat ini Endang tengah melakukan penelitian budidaya anggrek hitam yang merupakan tanaman asli Kalimantan. Penelitian dilakukan di Fakultas Biologi UGM. Menurut Endang, di habitat aslinya di Kutai, Kalimantan, populasi anggrek hitam makin menipis. Selain karena perburuan manusia juga makin menyempitnya hutan akibat penebangan atau kebakaran.
sumber : http://www.tempointeraktif.com/hg/sains/2009/04/14/brk,20090414-170329,id.html

Penanaman Anggrek (Phalaenopsis amabilis)

Penanaman anggrek pada umumnya menggunakan pot yang berbahan dasar tanah liat dan tidak pot plastik. Pot tanah memiliki keunggulan yakni tidak panas dan dapat merembeskan air siraman anggrek, sedangkan pot plastik mudah panas jika hawa udara sedang panas, tidak bisa merembeskan air siraman kecuali diberi lubang. Dalam melakukan penanaman anggrek, media tanamnya yakni bisa menggunakan arang kayu, pakis ataupun pecahan bata dan genting. Untuk penanaman bibit anggrek yang baru keluar dari botol, maka harus menggunakan pakis lembut dan arang kayu yang terlebih dulu dipanaskan biar steril dari bakteri dan hewan lainnya. Bibit dari botol dikeluarkan secara perlahan, dan ditanam dalam kompot dengan media tanamnya yakni bagian bawah pot adalah arang kayu, dan bagian atasnya pakis lembut, disini difokuskan akar bibit anggrek agar tertutup pakis lembut dan dibiarkan terjaga lembab. Bibit yang di kompot dibiarkan selama sekitar 1-2 bulan dan baru dipindah dalam single pot. Penanaman dalam single pot ini dilakukan satu per satu dalam satu pot tanah. Continue reading

Pembibitan dan Perbanyakan Anggrek

Anggrek dapat diperbanyak dengan beberapa cara generatif dan vegetatif. Pembiakan secara generatif adalah sebagai berikut :
Perbanyakan dengan biji buah yang telah masak. Pembiakan ini memerlukan perlakuan yang khusus diantaranya biji harus steril dari hama dan penyakit. Buah anggrek tumbuh setelah terjadi penyerbukan, baik secara disengaja oleh manusia ataupun secara alami oleh angin dan serangga. Di dalam buah anggrek tersebut terdapat ribuan biji yang berukuran sangat kecil dan halus bagaikan tepung. Perbanyakan secara generatif ini dilakukan dengan menyebarkan biji anggrek ke media tanam. Secara alami tempat penyebaran biji anggrek ini hanya di sekitar akar atau tempat tumbuh saat buah terbelah dan biji-biji bertebaran. Bisa juga di tempat-tempat yang agak jauh ketika biji-biji anggrek terbawa oleh angin, serangga, atau hewan lainnya. Sementara itu penyebaran biji dengan teknologi yang cukup modern bisa dilakukan dalam media agar yang dilakukan di laboratorium khusus. Continue reading

Agar Anggrek Tumbuh dengan Baik (Phalaenopsis amabilis)

Untuk persyaratan tumbuh anggrek  Phalaenopsis amabilis agar dapat tumbuh dengan subur dan berbunga indah yakni pada lokasi tempat tumbuh harus memiliki suhu dan intensitas cahaya yang sesuai. Agar dapat membentuk tangkai bunga (spike), maka  Phalaenopsis membutuhkan temperatur udara yang konstan yakni di bawah 28 derajat celcius. Suhu yang mencapai 32 derajat celcius meskipun hanya terjadi dalam waktu yang singkat, maka akan dapat menghambat pembentukan tangkai bunga. Dengan kata lain, pembungaan pada Phalaenopsis dapat dihambat dengan cara mempertahankan temperatur udara di atas 28 derajat celcius atau dengan cara meningkatkan persentase naungan menjadi 50% (cahaya sedang). Agar pada satu tangkai dapat muncul banyak bunga, sejak panjang tangkai bunga 5 cm (2 inci), maka temperatur diusahakan berada antara 18-25 derajat celcius. Selain hal itu, jangan lupa juga untuk memberikan pupuk secara teratur (Sri dan Maloedyn, 2007). Continue reading

Ciri Khusus Anggrek

Seperti tanaman lainnya, tanaman anggrek juga terdiri atas akar, batang, daun, bunga dan buah. Perbedaan tanaman anggrek dengan tanaman lainnya terdapat pada bentuk bunganya. Berikut ini beberapa ciri khas tanaman anggrek :
1. Akar
Akar anggrek berfungsi sebagai tempat menempelkan tubuh tanaman pada media tanamnya. Akar anggrek epifit memiliki lapisan velamen yang berongga, dimana lapisan ini berfungsi untuk memudahkan akar dalam menyerap air hujan yang jatuh di kulit pohon atau pada media tanam anggrek. Dibawah lapisan velamen terdapat lapisan yang mengandung klorofil. Akar anggrek epifit memiliki beberapa rambut pendek bahkan ada yang nyaris tak berambut. Pada anggrek terrestrial (jenis anggrek tanah),akarnya memiliki rambut yang cukup panjang dan rapat yang berfungsi untuk menyerap air dan zat organik yang ada di tanah. Continue reading

Bididaya Anggrek Bulan Di Luar Habitatnya

Untuk budidaya anggrek bulan di luar habitat aslinya maka perlu memanipulasi keadaan lingkungan sekitar tempat tumbuh, agar menyerupai kondisi habitat aslinya. Misalnya, Phalaenopsis amabilis. Anggrek jenis ini sering tumbuh di pohon jati, bungur, heuras, kiara, dan lain-lain. Tapi pada umumnya anggrek bulan butuh lingkungan hidup yang lembab. Kan tetapi ada beberapa yang tak memerlukan kondisi lembab. Contohnya Phalaenopsis cornucervi yang suka lingkungan yang agak kering. Di habitat alaminya, plasma nutfah anggrek bulan tersebar dari dataran rendah ke pegunungan.
Phalaenopsis amabilis dapat tumbuh dengan baik dan normal pada ketinggian 50- 600 m di atas permukaan laut  (dpl). Suhu udara yang disukai anggrek bulan yakni berkisar antara 15-35 derajat celcius (suhu optimal bagi pertumbuhannya, 21 derajat). Kelembaban udara (RH), spesifikasi iklim yang ideal antara 65%-70%, Intensitas sinar matahari, semi teduh atau semi naungan berkisar antara 15%-30%. Untuk menciptakan lingkungan tumbuh anggrek bulan yang ideal dapat dibangun green house, bisa juga menempelkannya pada batang pohon rindang, atau diletakkan di beranda rumah lalu di beri naungan. Anggrek bulan membutuhkan medium tumbuh yang berfungsi sebagai tempat hidup dan tempat menyimpan hara (zat makanan) serta air. Continue reading

Sejarah dan Asal Usul Anggrek

Anggrek termasuk dalam suku anggrek-anggrekan atau famili “Orchidaceae” yang dalam bahasa yunani, kata “orchid” berasal dari orchis yang berarti  testicle atau buah zakar. Zaman dahulu anggrek identik dengan pria, baik warna, bentuk bahkan strukturnya. Anggrek juga melambangkan kesuburan dan kejantanan, dahulu muncul anggapan jika mengkonsumsi anggrek muda, maka seseorang bisa memiliki anak laki-laki, dan jika mengkonsumsi anggrek tua akan melahirkan anak perempuan, tetapi dalam mitos ini tidak disebutkan arti konsumsi ini dimakan sebagai bahan makanan atau hanya dinikmati keindahan bunganya saja. Anggrek termasuk keluarga besar dari kelompok (subdivisi) tanaman berbunga atau berbiji tertutup angiospermae),  kelas tanaman berbiji tunggal (monocotyledone), ordo orchidaceae (anggrek anggrekan). Tanaman anggrek dapat tumbuh di dataran rendah, gurun kering, hutan rimba yang panas sampai dengan dataran tinggi, termasuk puncak gunung yang bersalju. Paling banyak spesies anggrek berasal dari daerah tropis karena disebabkan oleh agroklimat di daerah tropis itu sendiri sangat cocok untuk pertumbuhan anggrek (Ayub, 2005). Continue reading

PROSPEK DAN MANFAAT ANGGREK (Phalaenopsis amabilis)

Anggrek merupakan salah satu tanaman hias berbunga yang tidak kalah indahnya dengan tanaman hias berbunga lainnya. Anggrek memiliki bentuk dan corak bunga yang beraneka ragam dan indah dipandang mata. Keindahan bentuk dan bunganya telah membuat tanaman dari keluarga “Orchidaceae” ini banyak dikoleksi oleh semua orang baik hanya untuk hobi saja bahkan sampai di perjual belikan.
Tanaman anggrek merupakan tipe tanaman yang memiliki kecepatan tumbuh yang relatif lambat. Cepat lambatnya pertumbuhan setiap jenis anggrek adalah berbeda-beda karena sangat tergantung dari  segi pemeliharaan anggrek itu sendiri. Pertumbuhan tanaman anggrek sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor dari dalam angrek itu sendiri maupun faktor luar. Faktor dari dalam anggrek itu yakni faktor genetik atau jenis anggrek itu, termasuk anggrek alam atau silangan. Jika jenis anggrek alam maka pertumbuhan dan pembungaan akan relatif sangat lama sekali jika tanpa perlakuan khusus, tapi jika jenis anggrek  silangan seperti Dendrobium maka pertumbuhan dan pembungaan relatif lebih cepat. Faktor luar yang mempengaruhi yakni intensitas penyinaran cahaya matahari pagi, suhu, kelembaban udara, kebutuhan air, pupuk, serta kecocokan tempat dan media tumbuh, sirkulasi udara, repotting dan serangan hama dan penyakit tanaman. Oleh karena itu, teknik budi daya anggrek terutama dalam hal perawatan tanaman perlu diperhatikan sekali agar proses pertumbuhannya dapat dipacu guna meningkatkan kualitas dan kuantitas tanaman anggrek.

Metode Transfer Gen Anggrek Ditemukan

TEMPO Interaktif , Yogyakarta: Dosen Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Dr Endang Semiarti, meraih penghargaan pertama Nagoya International Orchid Congress (NIOC), mengalahkan 156 peneliti dari 36 negara. Endang berhasil menemukan teknologi perbanyak massal tanaman anggrek melalui metode transfer gen, sebuah terobosan baru dalam budidaya anggrek.
anggrekTanaman yang digunakan Endang sebagai bahan penelitian adalah anggrek jenis Phalaenopsis amabilis atau anggrek bulan. Mwtode transfer gen yang dilakukan Endang pada dasarnya adalah meletakkan gen kunci pertumbuhan tunas. Dengan metode ini, dari satu embrio tanaman anggrek bisa dihasilkan 90 tanaman baru dengan jenis yang sama dan dengan kualitas yang sama.
“Selama ini, perbanyakan tanaman anggrek menggunakan sistem split anakan atau dengan teknik kultur jaringan. Kedua metode ini hanya menghasilkan satu anakan. Sementara dengan metode tranfer gen ini, satu embiro akan menghasilkan 90 tanaman baru. Ini terobosan baru dalam budidaya anggrek,” kata Endang Semiarti saat berbincang-bincang dengan wartawan di ruang Fortakgama UGM, Selasa (14/4).
Salah satu kendala budidaya anggrek menurut Endang adalah lamanya waktu pertumbuhan. Dengan teknologi alami, atau perbanyakan anakan, anggrek bulan butuh waktu tiga tahun sampai berbunga. Dengan teknik kultur jaringan, hanya dibutuhkan waktu dua tahun. Sementara dengan metode transfer gen ini, menurut Endang, hanya butuh waktu satu tahun.
NIOC Encouraged Award 2009 merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan bersamaan acara Nagoya International Orchid Show, Jepang, ini memberikan penghargaan kepada peneliti dengan hasil penelitian terbaik tiap tahunnya. Pada even ini Endang dinobatkan sebagai pemenang pertama, mengungguli dari 159 peserta peneliti dari 36 negara diantaranya Jepang, Taiwan, Thailand, Singapura, Inggris dan beberapa negara Eropa lainnya.
Endang yang meneliti anggrek sejak tahun 2001 ini mengaku prihatin dengan kondisi peranggrekan di Indonesia. Dari 20.000 jenis anggrek di dunia, 5.000 jenis diantaranya berada di Indonesia. “Dari 5.000 jenis tersebut, baru 1.500 jenis yang sudah bisa diidentifikasi. Siasanya belum sempat teridentifikasi, bahkan dikhawatirkan sudah punah sebelum sempat teridentifikasi akibat laju perusakan hutan,” ujarnya.
Menurut Endang, penelitian tentang anggrek di Indonesia sangat tertinggal dengan Taiwan, Thailand dan Singapuran. “Padahal, Taiwan dan Singapura sama sekali tidak memiliki anggrek alami. Mereka hanya memiliki teknologi,” ujarnya. Negara terkemuka di bidang peneltian anggrek, menurut Endang, adalah Taiwan. “Penelitian anggrek di Taiwan didanai oleh pemerintah,” ungkapnya.
Saat ini Endang tengah melakukan penelitian budidaya anggrek hitam yang merupakan tanaman asli Kalimantan. Penelitian dilakukan di Fakultas Biologi UGM. Menurut Endang, di habitat aslinya di Kutai, Kalimantan, populasi anggrek hitam makin menipis. Selain karena perburuan manusia juga makin menyempitnya hutan akibat penebangan atau kebakaran.
sumber : http://www.tempointeraktif.com/hg/sains/2009/04/14/brk,20090414-170329,id.html

Penanaman Anggrek (Phalaenopsis amabilis)

Penanaman anggrek pada umumnya menggunakan pot yang berbahan dasar tanah liat dan tidak pot plastik. Pot tanah memiliki keunggulan yakni tidak panas dan dapat merembeskan air siraman anggrek, sedangkan pot plastik mudah panas jika hawa udara sedang panas, tidak bisa merembeskan air siraman kecuali diberi lubang. Dalam melakukan penanaman anggrek, media tanamnya yakni bisa menggunakan arang kayu, pakis ataupun pecahan bata dan genting. Untuk penanaman bibit anggrek yang baru keluar dari botol, maka harus menggunakan pakis lembut dan arang kayu yang terlebih dulu dipanaskan biar steril dari bakteri dan hewan lainnya. Bibit dari botol dikeluarkan secara perlahan, dan ditanam dalam kompot dengan media tanamnya yakni bagian bawah pot adalah arang kayu, dan bagian atasnya pakis lembut, disini difokuskan akar bibit anggrek agar tertutup pakis lembut dan dibiarkan terjaga lembab. Bibit yang di kompot dibiarkan selama sekitar 1-2 bulan dan baru dipindah dalam single pot. Penanaman dalam single pot ini dilakukan satu per satu dalam satu pot tanah. Continue reading

Pembibitan dan Perbanyakan Anggrek

Anggrek dapat diperbanyak dengan beberapa cara generatif dan vegetatif. Pembiakan secara generatif adalah sebagai berikut :
Perbanyakan dengan biji buah yang telah masak. Pembiakan ini memerlukan perlakuan yang khusus diantaranya biji harus steril dari hama dan penyakit. Buah anggrek tumbuh setelah terjadi penyerbukan, baik secara disengaja oleh manusia ataupun secara alami oleh angin dan serangga. Di dalam buah anggrek tersebut terdapat ribuan biji yang berukuran sangat kecil dan halus bagaikan tepung. Perbanyakan secara generatif ini dilakukan dengan menyebarkan biji anggrek ke media tanam. Secara alami tempat penyebaran biji anggrek ini hanya di sekitar akar atau tempat tumbuh saat buah terbelah dan biji-biji bertebaran. Bisa juga di tempat-tempat yang agak jauh ketika biji-biji anggrek terbawa oleh angin, serangga, atau hewan lainnya. Sementara itu penyebaran biji dengan teknologi yang cukup modern bisa dilakukan dalam media agar yang dilakukan di laboratorium khusus. Continue reading

Agar Anggrek Tumbuh dengan Baik (Phalaenopsis amabilis)

Untuk persyaratan tumbuh anggrek  Phalaenopsis amabilis agar dapat tumbuh dengan subur dan berbunga indah yakni pada lokasi tempat tumbuh harus memiliki suhu dan intensitas cahaya yang sesuai. Agar dapat membentuk tangkai bunga (spike), maka  Phalaenopsis membutuhkan temperatur udara yang konstan yakni di bawah 28 derajat celcius. Suhu yang mencapai 32 derajat celcius meskipun hanya terjadi dalam waktu yang singkat, maka akan dapat menghambat pembentukan tangkai bunga. Dengan kata lain, pembungaan pada Phalaenopsis dapat dihambat dengan cara mempertahankan temperatur udara di atas 28 derajat celcius atau dengan cara meningkatkan persentase naungan menjadi 50% (cahaya sedang). Agar pada satu tangkai dapat muncul banyak bunga, sejak panjang tangkai bunga 5 cm (2 inci), maka temperatur diusahakan berada antara 18-25 derajat celcius. Selain hal itu, jangan lupa juga untuk memberikan pupuk secara teratur (Sri dan Maloedyn, 2007). Continue reading

Ciri Khusus Anggrek

Seperti tanaman lainnya, tanaman anggrek juga terdiri atas akar, batang, daun, bunga dan buah. Perbedaan tanaman anggrek dengan tanaman lainnya terdapat pada bentuk bunganya. Berikut ini beberapa ciri khas tanaman anggrek :
1. Akar
Akar anggrek berfungsi sebagai tempat menempelkan tubuh tanaman pada media tanamnya. Akar anggrek epifit memiliki lapisan velamen yang berongga, dimana lapisan ini berfungsi untuk memudahkan akar dalam menyerap air hujan yang jatuh di kulit pohon atau pada media tanam anggrek. Dibawah lapisan velamen terdapat lapisan yang mengandung klorofil. Akar anggrek epifit memiliki beberapa rambut pendek bahkan ada yang nyaris tak berambut. Pada anggrek terrestrial (jenis anggrek tanah),akarnya memiliki rambut yang cukup panjang dan rapat yang berfungsi untuk menyerap air dan zat organik yang ada di tanah. Continue reading

Bididaya Anggrek Bulan Di Luar Habitatnya

Untuk budidaya anggrek bulan di luar habitat aslinya maka perlu memanipulasi keadaan lingkungan sekitar tempat tumbuh, agar menyerupai kondisi habitat aslinya. Misalnya, Phalaenopsis amabilis. Anggrek jenis ini sering tumbuh di pohon jati, bungur, heuras, kiara, dan lain-lain. Tapi pada umumnya anggrek bulan butuh lingkungan hidup yang lembab. Kan tetapi ada beberapa yang tak memerlukan kondisi lembab. Contohnya Phalaenopsis cornucervi yang suka lingkungan yang agak kering. Di habitat alaminya, plasma nutfah anggrek bulan tersebar dari dataran rendah ke pegunungan.
Phalaenopsis amabilis dapat tumbuh dengan baik dan normal pada ketinggian 50- 600 m di atas permukaan laut  (dpl). Suhu udara yang disukai anggrek bulan yakni berkisar antara 15-35 derajat celcius (suhu optimal bagi pertumbuhannya, 21 derajat). Kelembaban udara (RH), spesifikasi iklim yang ideal antara 65%-70%, Intensitas sinar matahari, semi teduh atau semi naungan berkisar antara 15%-30%. Untuk menciptakan lingkungan tumbuh anggrek bulan yang ideal dapat dibangun green house, bisa juga menempelkannya pada batang pohon rindang, atau diletakkan di beranda rumah lalu di beri naungan. Anggrek bulan membutuhkan medium tumbuh yang berfungsi sebagai tempat hidup dan tempat menyimpan hara (zat makanan) serta air. Continue reading

Sejarah dan Asal Usul Anggrek

Anggrek termasuk dalam suku anggrek-anggrekan atau famili “Orchidaceae” yang dalam bahasa yunani, kata “orchid” berasal dari orchis yang berarti  testicle atau buah zakar. Zaman dahulu anggrek identik dengan pria, baik warna, bentuk bahkan strukturnya. Anggrek juga melambangkan kesuburan dan kejantanan, dahulu muncul anggapan jika mengkonsumsi anggrek muda, maka seseorang bisa memiliki anak laki-laki, dan jika mengkonsumsi anggrek tua akan melahirkan anak perempuan, tetapi dalam mitos ini tidak disebutkan arti konsumsi ini dimakan sebagai bahan makanan atau hanya dinikmati keindahan bunganya saja. Anggrek termasuk keluarga besar dari kelompok (subdivisi) tanaman berbunga atau berbiji tertutup angiospermae),  kelas tanaman berbiji tunggal (monocotyledone), ordo orchidaceae (anggrek anggrekan). Tanaman anggrek dapat tumbuh di dataran rendah, gurun kering, hutan rimba yang panas sampai dengan dataran tinggi, termasuk puncak gunung yang bersalju. Paling banyak spesies anggrek berasal dari daerah tropis karena disebabkan oleh agroklimat di daerah tropis itu sendiri sangat cocok untuk pertumbuhan anggrek (Ayub, 2005). Continue reading

PROSPEK DAN MANFAAT ANGGREK (Phalaenopsis amabilis)

Anggrek merupakan salah satu tanaman hias berbunga yang tidak kalah indahnya dengan tanaman hias berbunga lainnya. Anggrek memiliki bentuk dan corak bunga yang beraneka ragam dan indah dipandang mata. Keindahan bentuk dan bunganya telah membuat tanaman dari keluarga “Orchidaceae” ini banyak dikoleksi oleh semua orang baik hanya untuk hobi saja bahkan sampai di perjual belikan.
Tanaman anggrek merupakan tipe tanaman yang memiliki kecepatan tumbuh yang relatif lambat. Cepat lambatnya pertumbuhan setiap jenis anggrek adalah berbeda-beda karena sangat tergantung dari  segi pemeliharaan anggrek itu sendiri. Pertumbuhan tanaman anggrek sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor dari dalam angrek itu sendiri maupun faktor luar. Faktor dari dalam anggrek itu yakni faktor genetik atau jenis anggrek itu, termasuk anggrek alam atau silangan. Jika jenis anggrek alam maka pertumbuhan dan pembungaan akan relatif sangat lama sekali jika tanpa perlakuan khusus, tapi jika jenis anggrek  silangan seperti Dendrobium maka pertumbuhan dan pembungaan relatif lebih cepat. Faktor luar yang mempengaruhi yakni intensitas penyinaran cahaya matahari pagi, suhu, kelembaban udara, kebutuhan air, pupuk, serta kecocokan tempat dan media tumbuh, sirkulasi udara, repotting dan serangan hama dan penyakit tanaman. Oleh karena itu, teknik budi daya anggrek terutama dalam hal perawatan tanaman perlu diperhatikan sekali agar proses pertumbuhannya dapat dipacu guna meningkatkan kualitas dan kuantitas tanaman anggrek